ETPD
Studi Banding Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah
se-Provinsi Banten Tahun 2023 diadakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi
Banten dan bertempat di The Anvaya Beach Resort Bali pada hari Rabu-Jumat, 1-3
Februari 2023. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Banten beserta jajaran, Kepala Kantor Wilayah IV Bank Jabar Banten dan
perwakilan Divisi IT Bank Jabar Banten, Kepala Bank Banten, Kepala BPKD dan
Bapenda Kota Tangerang, serta perwakilan dari BPKAD dan Bapenda se-Provinsi
Banten.
Acara pada hari pertama, diberi tajuk “EKSPRESI PEMDA” yang
merupakan Rapat Koordinasi Allignment Program Kerja TP2DD se-Provinsi Banten yang
dibuka langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten dan
dilanjutkan sharing session implementasi ETPD di Provinsi Banten.
Evaluasi ETPD tahun 2022 dan rencana kerja tahun 2023 dipaparkan oleh tiap
Kabupaten/Kota dan Provinsi, termasuk pihak perbankan yang diwakili PT. Bank
Jabar Banten dan Bank Banten. Dalam rapat kali ini juga disampaikan apresiasi
kepada Kabupaten/Kota peringkat Terbaik untuk Indeks ETPD, yaitu Kota Tangerang
untuk Terbaik ke-1, Kabupaten Lebak untuk Terbaik ke-2 dan Kota Tangerang
Selatan untuk Terbaik ke-3. Pada rapat koordinasi ini disepakati agar tiap
Kabupaten/Kota dan Provinsi Banten dapat menyelenggarakan High Level Meeting
(HLM) ETPD dan merumuskan sebuah program unggulan implementasi ETPD.
Acara hari kedua dilaksanakan di Ballroom The Anvaya Beach Resort
Bali mulai pukul 8.00 WITA berupa Studi Banding TP2DD se-Provinsi Banten dan
Provinsi Sulawesi Tenggara. Dibuka langsung oleh Kepala Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Banten dan dilanjutkan keynote speech dari Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, sharing session kali ini
menghadirkan 3 (tiga) narasumber yaitu Ibu Ni Made Susi Adnyani-Sekretaris
BPKAD Kabupaten Buleleng, Bapak I Made Santha-Kepala Bapenda Provinsi Bali, dan
Bapak I Nyoman Sudharma-Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Bali. Sharing
session ini dilanjutkan dengan site visit digitalisasi Pasar
Badung untuk melihat penataan dan implementasi transaksi non tunai yang
dilakukan oleh Provinsi Bali dengan pihak terkait.
Dari studi banding kali ini tantangan implementasi
Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah yang dihadapi dalam membangun
ekosistem digital antara lain keterbatasan infrastruktur, kondisi geografis dan
karakter masyarakat yang masih konservatif. Tantangan ini harus disikapi dengan
perbaikan di 5 (lima) aspek dasar, yaitu Aspek Komitmen (melalui HLM dan
Rakor TP2DD, serta sinergitas Pemerintah Daerah dengan Perbankan), Aspek
Regulasi (melalui penyusunan Peta Jalan Pelaksanaan ETPD, Pemberian
Insentif Pajak, Pembatasan Pembayaran Tunai dan PKS dengan pihak terkait), Aspek
Infrastruktur (mengembangkan digital system, digital payment dan digital
information), Aspek Edukasi Masyarakat (melalui sosialisasi online
maupun offline, konten youtube, Instagram, Capacity Building,
maupun program digital sweetener), dan Aspek Layanan Masyarakat (pengembangan
layanan call centre, pemanfaatan SP4N Lapor, pengembangan layanan
masyarakat pada website Pemerintah daerah).